Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian, Model, Jenis, dan Proses Tahapan Wawancara Konseling

Pengertian, Model, Jenis, dan Proses Tahapan Wawancara Konseling - Dalam artikel psikologi kali ini Universitas Psikologi akan membahasa dan mengulas tentang apa itu wawancara awal, jenis atau macam-macam tipe wawancara, dan teknik penggalian masalah yang masih berkaitan dengan konseling.

Berikut Universitas Psikologi sertakan tulisan lengkapnya tentang konseling yang diambil dan digunakan bagi kepentingan internal kelas psikologi konseling dalam perkuliahan.

Pengertian Wawancara Konseling

Wawancara konseling merupakan suatu proses tanya jawab yang dilakukan oleh konselor dengan klien melalui komunikasi verbal dan didukung oleh komunikasi non verbal untuk membantu klien memecahkan masalah yang dihadapi.
Pengertian, Model, Jenis, dan Proses Tahapan Wawancara Konseling
image source: www(dot)actionathens(dot)org 
Baca juga: Teknik Observasi Bahasa Tubuh dalam Konseling

Macam-Macam Jenis Wawancara Konseling

Wawancara Model Trait Factor Counseling

Wawancara ini membahas tentang permasalahan bakat, minat, dan kemampuan diri yang sesuai, dan nantinya dapat diterapkan dalam pekerjaan. Langkah kerja:
  • Membangun hubungan pribadi 
  • Mendengarkan dengan perhatian, ungkapan, pikiran, dan perasaan 
  • Mengadakan analisis kasus 
  • Membantu mengintegrasikan semua data 
  • Mengakhiri hubungan pribadi dengan konseling 

Wawancara Model Pelaksanaan Konseling Behavioristik

Wawancara ini membahas tentang masalah yang berhubungan dengan lingkungan atau pengalaman yang mempengaruhi tingkah laku. Langkah kerja:
  • Membangun hubungan pribadi 
  • Mendengarkan dengan perhatian 
  • Menganalisis kasus 
  • Membantu menentukan penyelesaian yang memuaskan 
  • Mengakhiri hubungan pribadi dengan konseling 

Wawancara Model Pelaksanaan Rational-Emotive Therapy

Wawancara ini membahas tentang permasalahan yang irasional sehingga menjadi rasional. Langkah kerja:
  • Membangun hubungan pribadi
  • Mendengarkan dengan perhatian
  • Menganalisis kasus
  • Membantu untuk menemukan jalan keluar dari masalah
  • Mengakhiri hubungan pribadi dengan konseling

Wawancara Model Pelaksanaan Konseling untuk Penyesuaian Diri

Wawancara ini membahas tentang permasalahan penyesuaian diri. Langkah kerja:
  • Membangun hubungan pribadi
  • Mendengarkan dengan perhatian
  • Menganalisis kasus
  • Membantu menemukan sikap dan tindakan yang tepat supaya masalahnya dapat terselesaikan
  • Mengakhiri hubungan pribadi dengan konseling

Wawancara Model Pelaksaanaan Konseling untuk Membuat Pilihan

Wawancara ini membahas tentang permasalahan dalam membuat pilihan tetapi bukan pilihan program studi atau pekerjaan. Langkah kerja:
  • Membangun hubungan pribadi
  • Mendengarkan dengan perhatian
  • Menganalisis kasus
  • Membantu untuk menerapkan bagi dirinya sendiri apa yang diharapkan dan kemudian membantu menentukan pilihan dengan mempertimbangkan kelebihan dan kelemahan
  • Mengakhiri hubungan pribadi dengan konseling

Proses Tahapan Wawancara Konseling

Pembukaan Wawancara

Diletakan dasar bagi pengembangan hubungan antar pribadi (walking relationship) yang baik,yang memungkinkan pembicaraan terbuka dan terarah dalam wawancara konseling.

Hal- hal yang dilakukan konselor:
  • Membangun hubungan pribadi antara konselor dan konseli
  • Menyambut kedatangan konseli dengan sikap ramah.
  • Mengajak berbasa – basi sebentar.
  • Menjelaskan kekhususan dari wawancara konseling.
  • Mempersilahkan konseli untuk mengemukakan hal yang ingin dibicarakan.

Penjelasan Masalah

Konseling mengemukakan pikiran dan perassaan yang berkaitan dengan hal yang ingin dibicarakan. Hal yang perlu dilakukan konselor:
  • Menerima ungkapan konseli apa adanya serta mendengarkan dengan penuh perhatian.
  • Menentukan jenis masalah dan pendekatan konseling yang sebaiknya diambil.

Penggalian Latar Belakang Masalah

Karena dalam proses kedua, konseling belum menyajikan gambaran lengkap mengenai kedudukan massalah, diperlukan penjelasan, ungkapan, pikiran, perasaan yang lebih mendetail dan mendalam supaya kedudukan masalah menjadi lebih jelas. Hal yang perlu dilakukan konselor adalah menganalisis kasus sesuai dengan pendekatan konseling yang disiplin.

Menyelesaikan Masalah

Dalam fase analisis kasus di atas, konselor dan konseli membahas bagaimana mengatasi masalah. Konseli ikut berpikir, memandang dan mempertimbangkan. Hal yang perlu dilakukan konselor adalah berusaha agar dalam diri konseli terdapat p[erubahan dalam sikap dan pandangan, juga merencanakan tindakan konkret untuk dilaksanakan sesudah proses konseling selesai.

Penutup Wawancara

Bilamana konseli telah merasa mantap tentang penyelesaian masalah yang ditemukan bersama dengan konselor, maka proses konseling berakhir. Biasanya konselor mengambil inisiatif dalam memulai proses penutup ini yaitu:
  • Memberikan ringkasan jalannya pembicaraan
  • Menegaskan kembali ketentuan atau putusan yang diambil
  • Memberikan semangat
  • Menawarkan bantuan jika kelak timbul persoalan baru
  • Berpisah dengan konseli

Tujuan Wawancara Konseling

Dalam dunia bimbingan ,wawancara banyak digunakan wawancara dapat mempunyai beberapa tujuan, yaitu:
  • Mengumpulkan data.
  • Menciptakan hubungan.
  • Pemberian pertolongan.

Biasanya dalam bimbingan yang menjadi tujuan akhir ialah pemberian pertolongan,sedangkan tujuan pengumpulan data dan menciptakan hubungan merupakan tujuan sementara yang memungkinkan keberhasilan langkah berikutnya dalam proses pertolongan, atau seterusnya pencapaian tujuan akhir pertolongan.

Keunggulan dan Kelemahan Wawancara Konseling

Wawancara konseling mempunyai kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut:

Keunggulan Teknik Wawancara Konseling

  • Wawancara merupakan tehnik yang tepat untuk mengumngkapkan keadaan pribadi.
  • Dapat dilaksanakan setiap individu, setiap umur
  • Tidak dibatasi oleh kemamapuan membaca atau menulisd individu
  • Dapat diadakan serempak dengan observasi dalam konseling.
  • Mempunyai kemungkinan masuknya data lebih banyak dan lebih tepat.

Kelemahan Teknik Wawancara Konseling

  • Wawancara terlalu banyak memakan waktu dan mungkin pula tenaga dan biaya.
  • Sanata tergantung kepada individu yang akan diwawancarai.
  • Situasi wawaancara sangat mudah teerpengaruh oleh alam sekitar.
  • Menuntut keterampilan dan penguasaan bahasa yang baik dari pembimbing.
  • Adanya pengaruh - pengruh subyektif pewawancara yang dapat mempengaruhi hasil wawancara.

Pengertian dari Konseling Mikro dan Konseling Makro dalam Wawancara

Menurut beberapa ahli, wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data. Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog (tanya jawab) secara lisan, baik langsung maupun tidak langsung (I. Djumhur dan Muh.Surya, 1981:50), sedangkan menurut Dewa Ketut Sukardi (2000:159) wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab antar interviewer (penanya) dengan interviewee (responden), atau dengan kata lain dalam wawancara terdapat unsur-unsur sebagai berikut:
  • Pertemuan tatap muka (face to face)
  • Cara yang dipergunakan dalam wawancara adalah cara lisan
  • Pertemuan tatap muka itu mempunyai tujuan tertentu

Berdasarkan pengertian di atas, pengertian wawancara secara umum mengandung beberapa aspek atau unsur-unsur antara lain:
  • Proses tanya jawab (percakapan)
  • Melibatkan dua pihak (interviewer dan interviewee)
  • Komunikasi verbal dan non verbal
  • Informasi

Jadi dapat disimpulkan bahwa wawancara merupakan proses tanya jawab (percakapan) antara interviewer dan interviewee untuk mendapatkan suatu informasi yang dilakukan melalui komunikasi verbal dan didukung oleh komunikasi non verbal, yang mempunyai tujuan antara lain:
  • Pengumpulan data
  • Penyampaian informasi
  • Penempatan

Sedangkan wawancara dalam konseling merupakan bagian dari proses konseling dan berperan penting untuk keberhasilan atau sebaliknya kegagalan pada konseling pada konseling itu sendiri. Melakukan wawancara membutuhkan ketrampilan tersendiri dan tentunya pengalaman- pengalaman praktis di samping juga menyenangi profesinya.

Menurut lvey, et al (1987) menguraikan bahwa wawancara dapat dirumuskan sebagai metode pengumpulan data dan menjadi ciri dalam pengumpulan keterangan di lembaga-lembaga yang berhubungan dengan kesejahteraan,ketenaga kerjaan,penempatan dan konseling mengenai karier. Menurut lvey, et al di atas ada lima tahapan struktur wawancara sebagai berikut :

Rapport

Ditandai dengan ucapan berbasa basi seperti : Apa kabar? Tahapan ini diikuti dengan rencana yang akan dilakukan terhadap dan dengan klien, serta membawa klien merasa enak menghadapi pewawancara.

Pengumpulan Data

Tahap untuk merumuskan masalah dan mengidentifikasikan hal-hal yang bisa dilakukan dan diberikan kepada klien. Mengetahui mengapa klien sampai datang untuk wawancara dan bagaimana klien menilai atau memandang masalahnya.

Menentukan Hasil Sesuai dengan Arah Kemana Klien Inginkan

Mengetahui apa yang dikehendaki klien dan bagaimana kelak kalau persoalan sudah diatasi. Tahap yang penting bagi pewawancara untuk mengetahui apa yang dikhendaki klien dan yang senada atau tidak bertentangan dengan apa yang secara rasional dipikirkan oleh pewawancara.

Mengemukakan Macam-macam Alternatif Penyelesaian Masalah

Diarahkan pada apa yang klien tentukan setelah menentukan dari macam-macam alternatif. Sering kali melibatkan penelaahan yang panjang mengenai dinamika-dinamika pribadinya dan merupakan tahapan yang berlangsug paling lama.

Generalisasi dan Pengalihan Proses Belajar

Untuk memungkinkan klien mengubah cara berpikirnya, proses belajarnya, perasaannya dan prilakunya dalam kehidupan sehar-hari. Wawancara ini jelas sudah berfungsi sebagai proses konseling itu sendiri.

Sedangkan konseling mikro adalah proses wawancara konseling dimana konselor menggunakan teknik-teknik dasar atau ketrampilan dasar dalam melakukan wawancara yang dilakukan oleh konselor seperti attending, paraphrasing, dan reflecting dalam proses konseling.

Dan makro konseling adalah proses wawancara konseling yang menggabungkan proses mikro yang berupa penerapan teknik dasar atau ketrampilan dasar serta teknik khusus konseling yang menjadi warna dan cirri khas dari sebuah pendekatan atau model konseling sehingga nampak warna sebuah pndekatan atau model tertentu dalam proses konseling.

Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Pengertian, Model, Jenis, dan Proses Tahapan Wawancara Konseling. Semoga bermanfaat.
Universitas Psikologi
Universitas Psikologi Media belajar ilmu psikologi terlengkap yang berisi kumpulan artikel dan tips psikologi terbaru hanya di universitaspsikologi.com | Mari kita belajar psikologi dengan cara yang menyenangkan.

Posting Komentar untuk "Pengertian, Model, Jenis, dan Proses Tahapan Wawancara Konseling"