Ciri-ciri Kepribadian dan Nilai Sukses Sebuah Kepemimpinan

Daftar Isi
Ciri-ciri Kepribadian dan Nilai Sukses Sebuah Kepemimpinan - Pembelajaran selanjutnya ini Universitas Psikologi akan membahas materi tentang ciri kepribadian dan seperti apa nilai sukses pada sebuah kepemimpinan. Diharapkan setelah membaca artikel ini anda memahami dengan baik ciri kepribadian itu dan pengetahuan baru tentang sebuah kepemimpinan.

Ciri-ciri Kepribadian dan Kompetensi Relevan Lainnya

The Big Five Personality Traits

Surgency:
  • Extroversion (outgoing)
  • Energy/Activity level
  • Need for power (assertive)
Agreeableness:
  • Cheerful and optimistic
  • Nurturance (sympathetic, helpful)
  • Need for affiliation
Conscientiousness:
  • Dependability
  • Personal integrity
  • Need for achievement
Adjustmen:
  • Emotional stability
  • Self-esteem
  • Self-control
Openness to experience:
  • Curious and inquisitive
  • Open-minded
  • Learning oriented
Ciri-ciri Kepribadian dan Nilai Sukses Sebuah Kepemimpinan
Ilustrasi: ciri kepemimpinan
Baca juga: Perspektif Prilaku Kepemimpinan atau Manajer yang Efektif

Kompetensi Relevan Lainnya

Emosi merupakan perasaan yang kuat yang menuntut perhatian dan besar pengahruhnya terhadap proses dan perilaku kognitif. Beberapa contoh emosi meliputi kemarahan, ketakutan, kesedihan, kegembiraan, rasa jijik, malu terkejut, dan cinta. Bahkan setelah intensitas emosi itu menghilang, hal ini masih dapat bertahan sebagai mood yang positif atau negatif, yang tetap dapat mempengaruhi perilaku kepemimpinan.

Kecerdasan emosional membantu seseoang dalam hal:

  • Batas di mana seseorang menyesuaikan diri dengan perasaannya dan dengan perasaan orang lain.
  • Kemampuan untuk mengintegrasikan emosi dan alasan sedemikian rupa, sehingga emosi digunakan untuk memudahkan proses kognitif, dan emosi dikelola secara kognitif.

Terdapat hubungan juga antara kecerdasan emosional, khususnya yang dikonseptualisasikan sebagai keterampilan, dengan ciri kepribadian seperti kematangan emosional, pengendalian diri, keyakinan diri, dan orientasi pada keberhasilan. Komponen yang terlibat:

  • Kesadaran diri (memahami mood dan emosi diri)
  • Kemampuan untuk mengeksprsikan perasaan secara akurat kepada orang lain dengan bahasa dan komunikasi non-verbal.
  • Empati (kemampuan untuk mengenali mood dan emosi orang lain, dan memahami bagaimana hal itu bereaksi terhadap emosi dan perilaku diri sendiri_
  • Pengendalian diri (kemampuan untuk menyalurkan emosi ke dalam perilaku yang tepat dalam sebuah situasi, dan tidak bersikap impulsif)

Fungsi kecerdasan emosional dalam efektivitas kepemimpinan:

  • Membantu memecahkan masalah yang rumit
  • Membuat keputusan yang lebih baik
  • Merencanakan bagaimana nenggunakan waktu secara efektif
  • Membantu proses adapatasi perilaku dengan sebuah situasi
  • Mengelola krisis

Kemampuan untuk menentukan kebutuhan akan kepemimpinan dalam sebuah situasi dan memilih sebuah respon yang tepat. Komponen utama:

  • Sifat perseptif sosial
  • Fleksibilitas perilaku

Sifat perseptif sosial adalah kemampuan untuk memahami kebutuhan fungsional, masalah, dan kesempatan yang relevan bagi sebuah kelompok atau organisasi, dan karakteristik anggota, hubungan sosial, dan proses kolektif yang akan memperkuat atau membatasi upaya untuk mempengaruhi kelompok atau organisasi. Hal ini melibatkan keterampilan konseptual dan pengetahuan khusus untuk kepemimpinan sttrategis, mengidentifikasi ancaman, dan kesempatan yang timbul oleh peristiwa lingkungan, dan merumuskan sebuah respon yang tepat.

Fleksibilitas perilaku adalah kemampuan dan kesediaan seseorang untuk menyesuaikan perilaku dalam suatu situasi yang membutuhkan. Seorang pemimpin dengan fleksibilitas perilaku yang tinggi mengetahui bagaimana menggunakan beragam perilaku yang berbeda dan mampu untuk mengevaluasi perilakunya dan memodifikasi sesuai kebutuhan. Fleksibilitas perilaku ini di fasilitasi oleh pengawasan diri, yang membuatkan tanggap atas perilakunya sendiri dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi orang lain.

“System Thinking” dan keahlian kognitif merupakan hal yang dibutuhkan untuk memahami kompleksitas ketergantungan di antara proses oganisasional dan implikasi dari usaha dapam membuat perubahan. Adalah hal yang penting untuk memahami bahwa problem yang kompleks sering kali memiliki beragam penyebab, yang mungkin akibat tindakan yang telah diambil sebelumnya dalam menyelesaikan suatu masalah lain. Suatu perubahan dalam satu bagian sistem biasanya pada akhirnya mempengaruhi bagian lain.

Ketika membuat suatu perubahan atau menelaah penyebab dari suatu masalah, merupakan suatu hal yang penting untuk memahami bahwa bagian lain dari organisasi saling berhubungan dan mempengaruhi. Kompetensi pribadi seorang pemimpin dalam system thinking membuatnya mampu dalam berpikir, menganalisis, dan mengambil keputusan yang tepat. Salah satu kompetensi yang terpenting untuk kepemimpinan yang sukses dalam situasi yang sedang berubah adalah kemampuan untuk belajar dari pengalaman dan beradaptasi dalam perubahan tersebut.

Dalam suasana yang sedang bermasalah, dimana sebuah organisasi harus beradapasi, berinovasi, dan memperbarui diri, seorang pemimpin harus cukup fleksibel untuk belajar dari kesalahan, mengubah asumsi dan kepercayaan mereka, dan memperbaiki model mental mereka. Kompetensi ini berbeda dari keahlian konseptual lainnya (seperti kemampuan bertukar pikiran secara verbal, dan berpikir kreatif) dan dari keahlian sosial.

Hal ini mencakup “belajar bagaimana untuk belajar,” yang merupakan kemampuan menganalisis secara introspektif proses kognitif pribadi (seperti bagaimana merumuskan dan memecahkan masalah) dan untuk menemukan cara memperbaikinya. Hal tersebut juga mencakup kesadaran pribadi, yang merupakan pemahaman akan kekuatan dan keterbatasan diri (termasuk keahlian dan emosi diri).

Makna dan Hukum Kepemimpinan

Makna Kepemimpinan

  • Pada hakikatnya makna kepemimpinan dapat dipahami sebagai berikut:
  • Kepemimpinan sebagai fokus proses kelompok (leadership as a focus of group processes) 
  • Kepemimpinan sebagai kepribadian dan dampak dari kepribadian (leadership as personality and its effects) 
  • Kepemimpinan sebagai tindakan atau perilaku (leadership as a act or behavior) 
  • Kepemimpinan sebagai alat untuk mencapai keberhasilan (leadership as an instrument of good achievement) 
  • Kpemimpinan sebagai dampak yang timbul dari stuasi (leadership as a emerging effect of interaction) 
  • Kepemimpinan sebagai sebuah seni untuk menciptakan kepatuhan (leadership as the art of inducing compliance) 
  • Kepemimpinan sebagai latihan mempengaruhi (leadership as a exercise of influence) 
  • Kepemimpinan sebagai sebuag bentuk persuasi (leadership as a form persuation) 
  • Kepemimpinan sebagai sebuah hubungan kekuasaan (leadership as a power relationship) 

Hukum Kepemimpinan

Dalam banyak literasi dapat ditarik ‘benang merah bahwa ada 10 hukum kepemimpinan (the ten laws of leadership), yakni:
  • Pemimpin mempunyai visi 
  • Pemimpin mempunyai kebijaksanaan 
  • Pemimpin memiliki disiplin 
  • Pemimpin memiliki keberanian 
  • Pemimpin harus rendah hati 
  • Pemimpin adalah seorang pengambil keputusan 
  • Pemimpin mengembangkan persahabatan 
  • Pemimpin berlatih memahami situasi dan diplomasi 
  • Pemimpin mengembangkan kemampuan eksekutif 
  • Pemimpin memberikan kekuatan inspirasi

Nilai dan Karakter Sukses Pemimpin

Nilai

Nilai adalah sikap pribadi mengenai apa yang benar dan salah, etis dan tidak etis, moral dan imoral. Contoh, keadilan, kejujuran, kemerdekaan, persamaan, perikemanusiaan, loyalitas, patriotisme, kemajuan, self-fulfillment, pragmatisme, kebaikan, keunggulan, kesopanan, dan kerjasama.

Dalam bukunya ‘motivational leadership’, Snair (2008) mengungkapkan nilai-nilai yang harus ditanamkan dan ditumbuhkan oleh pemimpin.

Membangun citra dan menyusun rutinitas:

  • Mempelajari ilmu kepemimpinan motivasional 
  • Mengenali pemimpin motivasional 
  • Mengembangkan pola pikir 
  • Berkembang di dalam organisasi

Mendapatkan kekuasaan amanat:

  • Memahami pendapat para pakar 
  • Memahami perilaku berorganisasi 
  • Menggunakan kendali dan akuntabilitas 
  • Memanfaatkan imbalan dan disiplin 

Menawarkan visi dan membina komunikasi:

  • Mengembangkan visi yang memandu 
  • Menjadi pembakar semangat bagi tim 
  • Menjalin hubungan sinergis

Menggunakan inspirasi, bukan intimidasi

  • Memberikan dorongan sepenuh hati 
  • Menumbuhkan kepercayaan dan kredibilitas 
  • Menggunakan kharisma dan mengilhami orang lain 
  • Menjadi mahaguru bagi para pengikut 

Mengatur perubahan dan keberagaman

  • Menjadi pembakar semangat untuk berubah 
  • Memilih sebuah pandangan transformasional 

Pengembangan Budaya dan Nilai Kepemimpinan

Berbagai bentuk ajaran kepemimpinan (nasional) menjadi warisan budaya yang perlu dikembangbiakan. Salah satu ajaran kepemimpinan yang perlu diwarisi adalah ajaran Ki Hajar Dewantara (Ing ngarso sungtulodo, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani).

Selain itu, adanya system komunikasi dan diplomasi dalam kepemimpinan yang menganut: “digdaya tanpa aji aji, nglurug tanpa bala, menang tanpa ngasorake” (sakti atau kuat tanpa senjata, melawan musuh tanpa pasukan, mengalahkannya tanpa mempermalukan. Sikap adil sebagai nilai kepemimpinan juga perlu dikembangkan.Sikap adil terhadap mereka yang berjasa “mikul nduwur mendem njero” (tetap menghargai mereka yang senior dengan kearifan), atau sikap pragmatis, “bener kang pener” (kebenaran yang disampaikan tepat sesuai dengan ruang dan waktu.Ajaran kepemimpinan dalam budaya Jawa tersebut tentunya masih relevan untuk dikembangkan dalam tata kehidupan berorganisasi.

Karakter

Hasildari wawancara lebih dari 359 pemimpin oleh mahasiswa SBMdan sekolah lain di ITB (Bangun & Anggoro, 2012), kunci sukses dari pemimpin yang terpilih dapat dilihat dari karakter pada table berikut:

Ciri-ciri Kepribadian dan Nilai Sukses Sebuah Kepemimpinan
Tabel 5. Kunci Sukses Pemimpin A-B-G 

Tabel di atas menunjukkan bahwa kunci sukses keberhasilan seorang pemimpin di perguruan tinggi (academic), bisnis (owner dan executive), serta di pemerintahan (termasuk politik sangat beragam akan tetapi memiliki benang merah seperti yang diraikan dalam gambar berikut.

Ciri-ciri Kepribadian dan Nilai Sukses Sebuah Kepemimpinan
Gambar 9: Overlap karakter Sukses pemimpin A-B-G 

Karakter overlap ABG tersebut adalah: Integritas – rendah hati – optimis, dan memiliki sasaran hidup yang jelas. Di sisi lain karakter yang terdapat pada pemimpin A dan B sebagai pemimpin akademik dan bisnis adalah karakter : pekerja keras serta kemauan untuk mengambil keputusan dan menanggung risiko. Ini memberikan harapan bahwa mungkin akan lebih mudah bagi pemimpin akademik untuk menjadi pemimpin bisnis, mengingat untuk menjadi pemimpin bisnissangat diperlukan karakter kemauan untuk mengambil risiko (Bangun dan Anggoro, 2010).

Selanjutnya Bangun dan Anggoro (2010) menjelaskan bahwa karakter sukses yangterdapat pada pemimpin B dan G sebagai pemimpin bisnis dan pemimpin pemerintahan adalah memimpin dengan contoh (lead by examples) serta beranggapan bahwa pekerjaan adalah ibadah dan amanah yang harus dikerjakan sebaik mungkin; berbeda halnya dengan pemimpin A dan G, sebagai pemimpin akademik dan pemimpin pemerintahan adalah “love jobs”yangmengisyaratkanbahwa pemimpin akademik dapat meraih keberhasilan bila mereka memang mencintai pekerjaannya.

Sementara karakter spesifik yang hanya terdapat pada pemimpin bisnis adalah: customer focus, kreatif dan inovatif, keseimbangan hidup dan karir, mencari peluang, dan adaptif terhadap perubahan; sedangkan karakter spesifik yang tampak pada kepemimpinan akademik adalah ; dan karakter spesifik pada pemimpin pemerintahanadalah nasionalis dan bekerja dengan ikhlas.

Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Ciri-ciri Kepribadian dan Nilai Sukses Sebuah Kepemimpinan. Semoga bermanfaat.
Universitas Psikologi
Universitas Psikologi Media belajar ilmu psikologi terlengkap yang berisi kumpulan artikel dan tips psikologi terbaru hanya di universitaspsikologi.com | Mari kita belajar psikologi dengan cara yang menyenangkan.

Posting Komentar